Ulasan channel Youtube KokBisa
Terdapat beberapa cara bermanfaat yang bisa didapatkan media sosial berbasis video seperti Youtube. Banyak netizen yang telah berhasil menjadi populer melalui media sosial ini. Selain untuk menjadi populer, beberapa pihak justru menggunakannya untuk berbagi pengetahuan, seperti yang dilakukan oleh Kok Bisa?. Kok Bisa adalah platform media yang punya misi untuk mempromosikan konten edukasi dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Mulai dari sejarah hingga fisika, Einstein hingga Genghis Khan, Kok Bisa membahas berbagai macam bidang ilmu pengetahuan yang membantu menambah wawasan. Channel YouTube ini dikembangkan oleh Gerald Sebastian, Alvin Disatputra, dan Ketut Yoga Yudistira. Bisa dibilang, channel Kok Bisa membawakan video dengan cara berbeda, berupa video ilustrasi dan infografis untuk menjawab berbagai pertanyaan yang kerap mencuat di masyarakat.
Di saat kebanyakan Youtuber dan content creator berlomba-lomba bikin video lawak yang jelas-jelas digemari penonton Indonesia, Kok Bisa menjelaskan masalah-masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat secara menarik dan ilustratif. Tidak hanya sisi konten edukatif yang sangat mudah dipahami dan bisa dicerna berbagai pihak, ilustrasi yang ditampilkan dalam kok bisa sangat menarik bagi pengguna Youtube usia muda terutama anak-anak. Banyak sekali manfaat yang bisa kita tonton dalam channel ini, seperti isu-isu politik terkini, sejarah, hoax, sains dan sebagainya. Channel yang dimulai pada Juni 2015 ini saat ini sudah memiliki 200 konten yang dipublikasikan, dengan lebih dari 1,2 juta subscribers dan lebih dari 102 juta views, yang membahas mulai dari “kenapa internet Indonesia lemot” sampai ke “kenapa orang takut disuntik”.
Untuk membuat konsep ini matang, mereka memulai dengan mencari beragam pertanyaan ringan yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. Konten yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut merupakan hasil penelusuran atau riset sederhana yang dilakukan oleh Alvin. Biasanya riset dilakukan melalui jurnal-jurnal internasional yang kemudian dirajut menjadi sebuah naskah. Selanjutnya, Gerald membuat berbagai ilustrasi untuk melengkapi naskah buatan Alvin. Terakhir, semua bahan tersebut digabungkan oleh Yoga menjadi sebuah video edukasi, termasuk mengisi audio narasi (voice over) sepanjang video. Ketiganya tak menyangka ternyata ide channel edukasi tersebut disambut baik oleh masyarakat, terutama pengguna YouTube.
Setiap orang pasti dipenuhi rasa penasaran akan suatu hal. Hal itu bahkan bisa terjadi di kehidupan sehari-hari, seperti mengapa bisa terjadi hujan, mengapa ada banyak bahasa, mengapa orang kalau marah banting barang, banyak deh. Nah, dengan memanfaatkan momen
the power of curiosity
ini, kamimenjawab
rasa penasaran mereka dengan menghadirkan video-video edukatif. Bisa dibilang, inilah proses engaging kami terhadap audiensGerald Sebastian
Leave a comment